Memiliki anak yang cerdas dan aktif merupakan impian hampir dari seluruh orang tua. Maka dari itu, hendaknya jangan melewatkan 1000 hari pertama kehidupan. 1000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas dan kritis dalam tumbuh kembang yang akan berpengaruh pada kualitas hidup seorang. 1000 hari pertama kehidupan dimulai dari masa kehamilan hingga anak tepat berusia 2 tahun. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk pada 1000 hari pertama kehidupan? Kita bisa mulai dengan memberikan asuh, asih, dan asah kepada anak . Lalu apa itu itu asuh, asih, asah?
Pada kesempatan kali ini akan membagikan pola asuh, asih,asah pada 1000 hari pertama asyifa dimana Asyifa adalah ponakan pertama saya beserta ibu Fenty yaitu ibu dari Asyifa. Pertama pola asuh menyangkut kebutuhan anak tentang nutrisi, perawatan kesehatan, tempat tinggal, kesegaran jasmani. Asuh dapat dimulai sewaktu kehamilan, dimana terjadi pembentukan. pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh untuk mempersiapkan buah hati bisa hidup di luar kandungan.
Dalam masa kehamilan, Ibu Fenty selalu memperhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh seperti buah, sayur mayur, ikan, daging, nasi, susu, dll. Ibu fenty juga rutin memeriksakan kehamilannya ke pelayan kesehatan untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan Asyifa dalam kandungan. Serta selalu rutin meminum tablet penambah darah dan asam folat yang biasanya akan diberikan saat melakukan pemeriksaan kehamilan.
Ibu Fenty komitmen untuk memberikan ASI eksklusif, dimana Asyifa hanya diberi ASI saja tanpa ada tambahan makanan atau minuman lain termasuk air putih dan susu formula selama 6 bulan. Namun, jika Asyifa sakit tetap diberikan obat atau vitamin yang direkomendasikan oleh dokter atau petugas kesehatan. Sebagai informasi ini tidak menggagalkan ASI eksklusif. ASI perah juga tidak menggagalkan ASI eksklusif. Alat yang digunakan untuk memerah dan untuk memberikan ASI pada Asyifa selalu dikukus terlebih dahulu atau direndam di air panas agar tetap higienis.
Seberapa penting asi eksklusif itu ? Menurut infodatin 2015, Unicef dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. ASI eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang diperlukan. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI juga akan melindungi dari diare dan menurunkan kemungkinan penyakit infeksi telinga, batu, pilek dan penyakit alergi.
ketika Asyifa berusia 6 bulan ASI tetap yang paling utama namun diberi makanan tambahan atau MPASI berupa bubur kental dari bahan makanan sehari-hari dimulai dengan pengenalan rasa secara perlahan lalu ditingkatkan jumlahnya. Memasuki 9 bulan, MPASI berupa makanan keluarga yang dicincang, dicacah atau makanan dengan potongan kecil yang dapat dipegang.
Saat menginjak 12 bulan MPASI berupa makanan keluarga yang diiris-iris. Kebersihan saat pembuatan, penyimpanan, pemberian makanan tambahan termasuk alat yang digunakan sangat diperhatikan karena dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan kuman sehingga dapat mengakibatkan gangguan pencernaan. Asyifa tentunya juga mengalami susah makan, namun yang selalu diingat bahwa anak seusia asyifa mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan makanan selain ASI sehingga jangan memaksa untuk makan namun tetap dibiasakan. ASI juga terus diberikan kepada Asyifa hingga berumur 2 tahun.
Asyifa juga tidak pernah melewatkan imunisasinya serta rutin mengikuti posyandu untuk memantau tumbuh kembang serta mendapat vitamin A dibulan Februari dan Agustus . Tentunya kita tidak ingin dalam masa perkembangan anak kita akan terganggu oleh suatu penyakit yang berbahaya. Dimana jika masa emas anak terganggu oleh penyakit yang berbahaya yang terlambat diatasi tentunya akan berdampak pada kelanjutan proses tumbuh, kembang dan belajar anak. Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan. Dimana imunisasi dan posyandu ditujukan untuk mencegah penularan penyakit dan mendeteksi dini jika ada gangguan tumbuh kembang.
Pola asih berkaitan dengan kasih sayang dan rasa aman. Bentuk kasih sayang ibu Fenty berupa pemberian ASI dimana terjadi kontak kulit dan pelukan yang terjadi setiap hari. Ibu Fenty juga selalu memberi pujian pada setiap kebaikan dan tingkah laku cerdas Asyifa. Memberikan kasih sayang bukan berarti memanjakan. Jika Asyifa bersikap kurang baik atau melakukan kesalahan, selalu diberi teguran dengan cara yang baik terutama dalam pemilihan kata. Bukan untu membuat anak marah atau takut dan tidak mengulagi lagi, namun membuat anak dapat belajar dari kesalahan yang diperbuat dan tetap memberi rasa aman. Ibu Fenty selalu menyempatkan waktu setiap harinya untuk bermain dan bercanda bersama Asyifa.
Pola asah berhubungan dengan pemberian rangsangan atau stimulasi. Stimulasi ini erat kaitannya dengan perkembangan dan kecerdasan. Pemberian stimulasi dapat dilakukan sejak dini, seperti setelah persalinan Asyifa melakukan IMD (inisiasi menyusu dini) dimana Asyifa akan berusaha sendiri mencari putting ibunya melalui indra penciuman serta merangsang kemampuan menghisap dan menelan. Saat memberi ASI, saat menyusui biasanya tanpa disadari ibu Fenty akan mengajak Asyifa berbicara, ini akan menstimulasi untuk belajar bicara.
Lalu saat hampir dua tahun asyifa mulai dikenalkan untuk berenang untuk melatih gerak motorik kasar. Asyifa juga senang bermain masak-masakan dan mencoret-coret serta mewarnai dimana ini melatih gerak motoric halus dan kecerdasan. Ibu fenty bahkan membatasi kuota internet di hp nya, agar Asyifa tidak sering bermain hp dan mengajak asyifa untuk bermain bersama teman sebaya dan mengenalkan Asyifa pada hewan dan tumbuhan secara langsung dimana ini melatih sosial dan kemandirian. Anak seumuran Asyifa memiliki daya tangkap yang cepat sehingga harus dijaga betul setiap perkataan dan tindakan orang yang berada di sekitar Asyifa.
Mengamati tumbuh kembang Asyifa, Asyifa termasuk anak yang aktif dan tidak mudah sakit serta memiliki daya tangkap yang cepat. Pemberian asah asih dan asuh harus sesuai dengan usia anak, karena pada dasarnya pola perkembangan pertumbuhan anak relatif sama, hanya kecepatan nya saja yang berbeda. Sehingga kita harus selalu sabar, tidak boleh terburu-buru serta memaksakan kehendak anak. Selalu ciptakan suasana yang menyenangkan agar anak tidak mudah bosan, kemudian anak akan memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan. Optimalkan 1000 hari pertama kehidupan untuk masa depan anak. Tidak ada salahnya memberikan yang terbaik sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan.
Komentar
Posting Komentar